Kebiasaan Menabung – Pengajaran Pranikah

Seberapa penting menabung dalam kehidupan?

Punyakah kita tabungan?

Menabung itu sangat penting guys dan alkitabiah juga loh.

Matius 6:26 (TB)

Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

Kita percaya bahwa Allah adalah Allah yang menyediakan apa yang kita butuhkan. Tapi Allah sudah mengaruniakan kita sesuatu yang jauh lebih penting : akal budi. manusia dikarunia akal budi bukan untuk pajangan saja.

Menabung itu bukan berarti tidak percaya penyediaan Tuhan melainkan mempergunakan akal budi yang Allah berikan untuk mengelola berkat yang diberikan. Memang benar kalau kita tidak boleh menggantungkan hidupnya sepenuhnya pada tabungan apalagi men-Tuhankan tabungan dengan cara pelit banget sampe-sampe ga mau perpuluhan/menabur/membantu orang.

Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.

1 timotius 6:17

Tapi bukan berarti menabung itu salah ya!

Burung tidak bisa menabur dan menanam, tetapi manusia bisa. Kita bisa mengusahakan tanah, bumi dan banyak hal lainnya. Kita bisa bekerja dan mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari.

Hampir semua manusia bisa menabur dan menanam. Hampir semua manusia tahu caranya mencari uang.

Tapi….

Sedikit yang memiliki kemampuan untuk “mengumpulkan bekal di dalam lumbung”

Apa itu?  Tabungan!

Di dalam hidup kita, ada musim-musim yang berubah. ada musim kelimpahan dan musim kering. Sama seperti musim pada umumnya, musim itu akan berganti. Kalau saat ini kita sedang dalam musim kelimpahan, sudah sepatutnya kita mengumpulkan “bekal di dalam lumbung” alias tabungan untuk musim-musim kering di depan yang kita tidak tahu kapan datangnya.

Amsal 6:6, 8 (TB)  Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:

ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.

Kita disuruh belajar ke semut dalam hal menabung 🙂

Semut adalah binatang yang rajin menabung.

Dia tau bahwa tidak akan selamanya musim panas, jadi dia menabung dari yang dia dapat di musim panas untuk musim dingin di depan.

savings

Nah jadi dari sejak muda, kita harus belajar menabung. Entah kita masih sekolah, kuliah, kerja ataupun sudah menikah. Jadikan menabung sebagai salah satu prioritas keuangan ya!

Jangan tunggu “musim kering” dulu baru kita menyesal karena tidak pernah menabung ya

Saya belajar banyak dari TH (teman hidup) saya soal menabung. Mas adalah orang yang memiliki manajemen keuangan pribadi yang baik dan selalu mengalokasikan tabungan bahkan sejak mahasiswa.

Dia bisa menabung berapapun income-nya. Karena menabung itu sebenarnya bukanlah tergantung seberapa besar pendapatan kita melainkan bagaimana kita mencukupkan diri kita dengan apa yang kita miliki.

Kita tidak diciptakan

Lalu suatu ketika setelah setahun dia bekerja di Bandung, Tuhan minta dia pindah ke Samarinda, kaltim. Bukan pindah tugas loh tapi resign dari kerjaan yang lama, melangkah dengan iman ke Samarinda padahal ga ada keluarga di sana, mengirim barang dan motor dari Jawa ke Samarinda kemudian apply kerja dan menunggu Tuhan berikan pekerjaan.

Berapa lama waktu penantian pekerjaan di Samarinda? Hampir 7 bulan!

Tanpa keluarga di sana, tanpa minta bantuan dana bahkan tidak ke saya. Semua orang yang mengenal kami bertanya bagaimana mas bisa bertahan secara keuangan di kota asing itu.

Tentunya karena Tuhan menjaga ya jelas haha tapi mas juga tidak lupa menambahkan : tabungan! Mas sudah belajar menabung dari mahasiswa hingga awal bekerja. Tuhan menunjukkan teladan menabung lewat TH saya. Mas mempersiapkan “musim dingin” kehidupan dengan cara menabung saat “musim panas”.

Dan tabungan itu tepat mengantarkan mas hingga Tuhan buka pintu pekerjaan yang tepat. Puji Tuhan!

Sekali lagi, ketika kita membaca ayat ini :

Matius 6:26 (TB)

Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

Ingatlah bahwa kita lebih cerdas dari burung, oleh karena itu kita perlu menabung.

Tuhan Yesus memberkati 🙂

Leave a comment